Blogger Templates

Kamis, 19 Mei 2011

~Menanam Air, Memanen Air~

"Di Balik Kelembutan Parasmu"
(oleh: Rian Oktiansyah)


Halus gerakmu
Lembut aliran tubuhmu
Merdu suara rayuanmu
Bahkan sejuk pesona parasmu

Dalam gelap dirimu datang
Mengalahkan terangnya sang mentari pagi
Dalam tenang dirimu hadir
Membawa secercah harapan dan mimpi indah

            Yang kecil tidak akan besar tanpamu
            Yang merah tidak akan hijau tanpamu
            Yang kering tidak akan basah tanpamu
            Bahkan yang sengsara tidak akan bahagia tanpamu

Datang bagai butir-butir berlian
Hadirmu adalah tawa bagi mereka
Datang bak lembutnya salju
Hadirmu adalah nikmat alam sejagat

            Kau hadir bak mentari dipagi hari
            Membuka indahnya mimpi abadi
            Menebar wanginya kehangatan jiwa
            Menjaga kicau indah semua penikmat akan dirimu

Benteng-benteng indah nan perkasa
Tirai permadani yang menghiasi bumi
Bahkan istana megah yang berhiaskan cinta
Semua ada karena hadir dirimu

            Mareka yang selalu menerimamu
            Mereka yang bangga akan dirimu
            Mereka yang selalu butuh akan cumbuanmu
            Selalu mengharap kehadiranmu
            Kehadiran yang membawa sejuta nikmat, cinta dan kebahagiaan

Bahkan tidak jarang baginya
Dirimu adalah teman bermain
Permainan yang menghubungkan hati dan nurani
Dirimu adalah rumah impian
Rumah yang berisikan sejuta kenikmatan

            Dirimu adalah peredam marah
            Marah yang tidak akan pernah berhenti
            Marah yang tidak akan pernah berujung
            Kemarahan yang selalu menghiasi hari-hari indahnya

Kamulah pemutar siklus kebahagiaan
Dari tanah kau bawa ke batang
Dari batang kau bawa ke daun
Daru daun kau berikan ke semua penikmatmu

Kamulah penggerak roda kedamaian
            Dari sungai kau bawa ke laut
            Dari laut kau angkat ke langit
            Dan dari langit kau sebarkan ke semua penantimu

Kerasnya kemauanmu
Tegasnya keinginanmu
Lembutnya sentuhanmu
Menunjukkan betapa sempurnanya dirimu

            Tidak ada yang dapat menandingimu
            Dan tidak akan pernah ada yang dapat menandingimu
            Angin, petir, tanah, bahkan api sekalipun
            Bisa menjadi teman terbaikmu

Ambisimu adalah tawa
Tekatmu adalah canda
Keinginanmu adalah surga
Tapi pelampiasanmu adalah petaka
Petaka bagi mereka yang tak kenal akan dirimu
Petaka bagi mereka yang tak tau akan belaianmu
Dan petaka bagi mereka yang tak pernah menghargai pengorbananmu

            Suatu saat semua mata akan tertuju padamu
            Mata-mata pasrah yang menatap sayu
            Yang mengharap belaian lembt uluran tanganmu
            Kelembutan dibalik semua keganasanmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar