"Di Balik Kelembutan Parasmu"
(oleh: Rian Oktiansyah)
Halus gerakmu
Lembut aliran tubuhmu
Merdu suara rayuanmu
Bahkan sejuk pesona parasmu
Dalam gelap dirimu datang
Mengalahkan terangnya sang mentari pagi
Dalam tenang dirimu hadir
Membawa secercah harapan dan mimpi indah
Yang kecil tidak akan besar tanpamu
Yang merah tidak akan hijau tanpamu
Yang kering tidak akan basah tanpamu
Bahkan yang sengsara tidak akan bahagia tanpamu
Datang bagai butir-butir berlian
Hadirmu adalah tawa bagi mereka
Datang bak lembutnya salju
Hadirmu adalah nikmat alam sejagat
Kau hadir bak mentari dipagi hari
Membuka indahnya mimpi abadi
Menebar wanginya kehangatan jiwa
Menjaga kicau indah semua penikmat akan dirimu
Benteng-benteng indah nan perkasa
Tirai permadani yang menghiasi bumi
Bahkan istana megah yang berhiaskan cinta
Semua ada karena hadir dirimu
Mareka yang selalu menerimamu
Mereka yang bangga akan dirimu
Mereka yang selalu butuh akan cumbuanmu
Selalu mengharap kehadiranmu
Kehadiran yang membawa sejuta nikmat, cinta dan kebahagiaan
Bahkan tidak jarang baginya
Dirimu adalah teman bermain
Permainan yang menghubungkan hati dan nurani
Dirimu adalah rumah impian
Rumah yang berisikan sejuta kenikmatan
Dirimu adalah peredam marah
Marah yang tidak akan pernah berhenti
Marah yang tidak akan pernah berujung
Kemarahan yang selalu menghiasi hari-hari indahnya
Kamulah pemutar siklus kebahagiaan
Dari tanah kau bawa ke batang
Dari batang kau bawa ke daun
Daru daun kau berikan ke semua penikmatmu
Kamulah penggerak roda kedamaian
Dari sungai kau bawa ke laut
Dari laut kau angkat ke langit
Dan dari langit kau sebarkan ke semua penantimu
Kerasnya kemauanmu
Tegasnya keinginanmu
Lembutnya sentuhanmu
Menunjukkan betapa sempurnanya dirimu
Tidak ada yang dapat menandingimu
Dan tidak akan pernah ada yang dapat menandingimu
Angin, petir, tanah, bahkan api sekalipun
Bisa menjadi teman terbaikmu
Ambisimu adalah tawa
Tekatmu adalah canda
Keinginanmu adalah surga
Tapi pelampiasanmu adalah petaka
Petaka bagi mereka yang tak kenal akan dirimu
Petaka bagi mereka yang tak tau akan belaianmu
Dan petaka bagi mereka yang tak pernah menghargai pengorbananmu
Suatu saat semua mata akan tertuju padamu
Mata-mata pasrah yang menatap sayu
Yang mengharap belaian lembt uluran tanganmu
Kelembutan dibalik semua keganasanmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar