Blogger Templates

Sabtu, 03 Oktober 2015

#MyFate

Aku sempat berfikir untuk memilihmu menjadi pendamping hidupku. Sampai saat ini, keyakinan itu tumbuh dan membesar dalam hati. Tapi, adakalanya keyakinan tidak sesuai dengan kenyataan atau memang waktu yang menunggu untuk membuktikan. Masih ada impian besar yang harus aku kejar. Tak perlu ada ikatan apapun diantara kita. Kita tak perlu saling menunggu. Kita hanya perlu belajar untuk saling melepaskan dan menerima ketentuan-Nya (HC).



Rabu, 18 Maret 2015

Metode Umum Observasi Perilaku (Etologi) Hewan

1.    Metode umum yang digunakan untuk mengetahui aktivitas/perilaku hewan, yaitu:
a.     sampling rules, yaitu aturan spesifik pada subjek yang diamati dan waktu. Metode yang termasuk dalam sampling rules, antara lain:
-        Ad libitum sampling, digunakan pada awal penelitian, yaitu mencatat semua aktivitas yang terlihat, baik perilaku sosial maupun perilaku harian.
-       Focal animal sampling, yaitu mengamati dan mencatat perilaku satu individu  selama periode waktu tertentu dengan catatan individu selalu terlihat.
-       Scan sampling, yaitu mencatat perilaku lebih dari satu individu per waktu yang sudah ditentukan sebelumnya (misalnya tiap satu menit atau 30 menit).
-       Behaviour sampling, yaitu mengamati semua perilaku atau fokus terhadap satu perilaku.

b.    Recording rules, aturan spesifik bagaimana perilaku dicatat. Metode recording rules terdiri dari:
-       Continuous sampling, bertujuan mengukur frekuensi dan mencatat pola durasi pada saat perilaku dimulai dan berhenti
-       Instantaneous sampling, yaitu mencatat perilaku dalam kurun waktu tertentu.

-       One-zero sampling, yaitu mencatat perilaku dengan menggunakan durasi yang singkat, perilaku dicatat dengan keterangan absence (0) atau presence (1) (Altmann 1973; Martin dan Bateson 1986).

Dengan teknik diatas, bisa mengamati perilaku mencit berdasarkan ethogram mencit (Schellinck et al. 2010) berikut ini. 

Tabel 1. Etogram mencit
Aktivitas
Deskripsi
Makan (feeding)
Aktivitas mencit  mengambil makanan, memasukkan makanan ke dalam mulut, mengunyah, dan menelan makanan.
Mencari makan (foraging)
Aktivitas mencit mengendus substrat, membolak-balik serasah, dan sebagainya.
Lokomosi (moving)
Aktivitas berjalan dibawah maupun di tutup kandang (memanjat) untuk meninggalkan satu lokasi menuju lokasi lainnya.
Istirahat (resting)
Aktivitas mencit meringkuk (kepala terselip di bawah tubuhnya), terentang (belum terselip kepalanya di bawah tubuh tapi bertumpu), tidur, atau tiduran tanpa melakukan aktivitas lainnya.
Sosial (social)
Aktivitas yang berkaitan dengan kehidupan kelompok, seperti grooming, berkelahi (aggressive/agonistic), seksual, dan bermain.
Membangun sarang
(nest-building)
Aktivitas mencit mendorong dan menepuk serasah dengan kaki depannya, gathering, molding (membentuk sarang dengan gerakan memutar).

Daftar Pustaka

Altman J. 1973. Observational Study of Behaviour: Sampling Methods. Chicago: University of Chicago.

Martin P, Bateson P. 1986. Measuring Behaviour: An introducing guide. United Kingdom (UK): Cambridge University Press.

Schellinck HM, David PC, Richard EB. 2010. Advances in The Study of Behavior. Burlington: Academic Press

Kamis, 12 Maret 2015

POTENSI EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum Wight.) SEBAGAI PENOLAK NYAMUK Culex quinquefasciatus Say. DAN SUMBANGANNYA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA

Rian Oktiansyah, Riyanto, dan Mgs. M. Tibrani

ABSTRACT
The research of bayleaf extract had done to know its potential as Culex quinquefasciatus repellent. Experiment method was used with Completely Randomized Design which consists of six treatments and four repetitions. The treatment with concentration level consists of 0%, 10%, 20%, 30%, 40%, 50%. Data was analyzed by analysis of variance and HSD. The results of this research showed the average of C. quinquefasciatus amount which repelled bayleaf extract lowest in 0%, that was 41,5 individu and highest in 50%, that was 47,75 individu. Analysis of variance indicated that amount of C. quinquefasciatus which avoided bayleaf extract was significantly different. Based on the result, it can be concluded that bayleaf extract is potential as C. quinquefasciatus repellent. Information of this research is hoped to become the contextual alternative example in second semester of biology learning of tenth grade.


you can follow me on researchgate and get the full text
https://www.researchgate.net/publication/280712846_POTENSI_EKSTRAK_DAUN_SALAM_Syzygium_polyanthum_Wight_SEBAGAI_PENOLAK_NYAMUK_Culex_quinquefasciatus_Say_DAN_SUMBANGANNYA_PADA_PEMBELAJARAN_BIOLOGI_DI_SMA